Makalah Puasa Dalam Fiqh kajian Segi Normatif
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puasa adalah rukun yang ketiga dalam rukun islam, yang diwajibkan bagi
umat muslim untuk melakukannya pada bulan Ramadlan. Bagi umat muslim
yang taat setidaknya ia telah mengetahui bahwa puasa termasuk dalam
pembahasan Ilmu Fiqh. Mengenai rukun puasa sampai pada hal-hal yang
dapat membatalkan puasa, semuanya telah terangkum dalam fiqh secara
normatif. Namun, fiqh bukan hanya bersifat normatif saja, ada juga fiqh
yang bersifat filosofis. Yang dinamakan fiqh secara filosofis ialah segi
aspek fiqh yang terkandung serta tersirat akan makna dan hikmah
terhadap suatu amal ibadah.
Fiqh secara normatif mungkin diantara kita sudah ada yang mengerti,
dengan bukti kita yang sudah mengalami aqil baligh telah melakukan
ibadah puasa di bulan Ramadlan. Artinya kita telah mengetahui rukun
puasa sampai adab berpuasa, dan itu hanyalah fiqh yang bersifat normatif
saja. Tetapi fiqh secara filosofis dapat menerangkan serta
mengungkapkan apa dan bagaimana puasa itu berpengaruh pada nilai
kesehatan fisik dan psikis (jiwa) serta nilai sosial bagi orang-orang
yang menjalankannya.
Oleh sebab itu, yang akan dibahas pada makalah ini ialah mengenai Ibadah
Puasa dalam fiqh secara normatif dan filosofis. Dan kami selaku
penyusun kiranya dapat menarik beberapa rumusan masalah yang tertulis
pada subbab selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Puasa Menurut Fiqh Dalam Segi Normatif
1. Pengertian Puasa
Puasa dalam bahasa Arab disebut “ash-shiyam”, yang artinya menurut
bahasa “menahan diri dari suatu perbuatan”. Adapun puasa menurut istilah
Syari’iyah ialah: “menahan diri dari makan, minum dan bersetubuh dengan
wanita (istri) semenjak terbit fajar sampai terbenam matahari, karena
mengharapkan (ridlo) Allah dan menyiapkan diri untuk bertaqwa kepada-Nya
dengan jalan takut kepada-Nya dan melatih kehendak dari perdayaan
nafsu.”
2. Rukun Puasa
Sedangkan rukun puasa ada dua yang masing-masingnya merupakan unsur terpenting dari hakikatnya yaitu:
a.) Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya “Maka sekarang, bolehlah
kamu mencampuri mereka, dan hendaklah kamu mengusahakan apa yang
diwajibkan Allah atasmu, dan makan-minumlah hingga nyata garis putih
dari garis hitam berupa fajar, kemudian sempurnakanlah puasa sampai
malam!”
Adapun hal-hal yang membatalkan puasa adalah sebagai berikut:
1) Makan 5.) Haid
2) Minum 6.) Mengeluarkan sperma
3) Melakukan hubungan suami-istri 7.) Nifas
4) Muntah dengan sengaja 8.) Meniatkan berbuka
b.) Berniat.
Berdasarkan firman Allah Ta’ala: “WA MAA UMIRUU ILLAA LIYA’BUDUULLAHA
MUKHLISHIINA LAHUDDIIN.” Artinya: “Dan tiadalah mereka dititah kecuali
untuk mengabdikan diri kepada Allah, dengan mengikhlaskan agama
kepada-Nya semata.” Dan juga sabda Nabi saw. yang artinya: “Setiap
perbuatan itu hanyalah dengan niat, dan setiap manusia akan memperoleh
apa yang diniatkannya.”
3. Adab Berpuasa
Sewaktu berpuasa disunatkan bagi orang yang berpuasa menjaga adab dan tata tertib berikut:
a.) Makan sahur
b.) Ta’jil, Menyegarakan berbuka
c.) Berdoa ketika berbuka
d.) Menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan puasa
e.) Menggosok gigi
f.) Murah hati dan mempelajari al-qur’an
g.) Giat beribadat pada sepuluh hari terakhir dari ramadlan
B. Puasa Menurut Fiqh Dalam Segi Filosofis
Ketika puasa dilihat dari fiqh dalam segi filosofis, maka puasa memiliki
pengaruh pada kesehatan orang yang melaksanakannya baik kesehatan fisik
maupun psikisnya. Selain itu, puasa juga berpengaruh pada aspek sosial
serta mengandung unsur pendidikan di dalamnya. Berikut penguraian dari
masing-masing bidang, antara lain:
1. Puasa untuk kesehatan
Nabi Muhammad saw bersabda, “Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat.”
Manfaat puasa, setelah diteliti melalui berbagai penelitian ilmiah dan
terperinci terhadap organ tubuh manusia serta aktivitas fisiologisnya,
peneliti menemukan bahwa puasa, secara jelas adalah sesuatu yang
sebaiknya dilakukan oleh tubuh manusia sehingga ia bisa terus melakukan
aktivitasnya dengan baik. Dan puasa benar-benar sangat penting dan
dibutuhkan bagi kesehatan manusia sebagaimana manusia membutuhkan makan,
bernafas, bergerak, dan tidur. Oleh karena itu puasa adalah hal yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar tetap sehat. Jika manusia
tidak bisa tidur, tidak makan selama rentang waktu yang lama maka ia
akan sakit. Demikian pula tubuh manusia pun akan mengalami hal yang
jelek jika ia tidak berpuasa.
Pentingnya puasa bagi tubuh karena puasa bisa membantu badan dalam
membuang sel-sel yang sudah rusak, sekaligus membuang sel-sel atau
hormon atau pun zat-zat yang melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh. Dan
puasa, sebagaimana dituntunkan oleh agama Islam, lamanya adalah
rata-rata 14 jam, kemudian baru makan untuk durasi waktu beberapa jam.
Ini adalah metode yang bagus untuk sistem pembuangan sel-sel atau hormon
yang rusak dan membangun kembali badan dengan sel-sel baru. Dan ini
sangat berbeda dengan dengan apa yang difahami kebanyakan orang : “bahwa
puasa menyebabkan orang menjadi lemah dan lesu”. Puasa yang baik bagi
tubuh manusia itu syaratnya adalah dengan melakukannya selama satu bulan
berturut-turut dalam setahun, dan bisa ditambahkan 3 hari setiap bulan.
Tom Branch dari Columbia Press mengatakan :
“Puasa Adalah Dokter Yang Paling Murah, karena Sesungguhnya puasa, tanpa
berlebih-lebihan makan waktu berbuka puasa, adalah “dokter” yang paling
murah. Sebab puasa bisa menurunkan berat badan secara signifikan,
dengan catatan ketika berbuka puasa memakan makanan dengan menu seimbang
dan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman langsung ketika berbuka. “
a. Puasa Untuk Mengobati Macam-Macam Penyakit
1) Mencegah Tumor
Puasa juga berfungsi sebagai “dokter bedah” yang menghilangkan sel-sel
yang rusak dan lemah di dalam tubuh. Maka, rasa lapar yang dirasakan
orang yang sedang berpuasa akan bisa menggerakkan organ-organ internal
di dalam tubuh untuk menghancurkan atau memakan sel-sel yang rusak atau
lemah tadi untuk menutupi rasa laparnya. Maka hal itu merupakan saat
yang bagus bagi badan untuk mengganti sel-selnya dengan sel-sel baru
sehingga bisa kembali berfungsi dan beraktivitas. Dengan hal itu juga
bisa menghilangkan atau memakan organ-organ yang sakit dan
memperbaharuinya. Puasa juga berfungsi menjaga badan dari berbagai
penumpukan zat-zat berbahaya, seperti kelebihan kalsium, kelebihan
daging, dan lemak. Juga bisa mencegah terjadinya tumor ketika awal-awal
pembentukannya.
2) Menjaga Kadar Gula Dalam Darah
Puasa sangat bagus dalam menurunkan kadar gula dalam darah hingga
mencapai kadar seimbang. Berdasarkan hal ini, maka sesungguhnya puasa
memberikan kepada kelenjar pankreas kesempatan yang baik untuk
istirahat. Maka, pankreas pun mengeluarkan insulin yang menetralkan gula
menjadi zat tepung dan lemak dikumpulkan di dalam pankreas. Apabila
makanan kelebihan kandungan insulin, maka pankreas akan mengalami
tekanan dan melemah. Hal ini akhirnya pankreas tidak bisa menjalankan
fungsinya. Maka, kadar gula darah pun akan merambat naik dan terus
meningkat hingga akhirnya muncul penyakit diabetis.
Sudah banyak dilakukan usaha pengobatan terhadap penyakit diabetis ini
di seluruh dunia dengan mengikuti “sistem puasa” selama lebih dari 10
jam dan kurang dari 20 jam. Setiap kelompok mendapatkan pengaruh sesuai
dengan keadaannya. Kemudian, para penderita tersebut mengkonsumsi
makanan ringan selama berurutan yang kurang dari 3 minggu. Dan metode
semacam ini telah mencapai hasil yang menakjubkan dalam pengobatan
diabetis tanpa menggunakan sedikitpun obat-obatan kimiawi.
3) Mengobati Penyakit-Penyakit Kulit
Sesungguh puasa memberikan manfaat untuk mengobati berbagai penyakit
kulit. Hal ini disebabkan karena dengan berpuasa maka kandungan air
dalam darah berkurang, maka berkurang pula kandungan air pada kulit. Hal
ini pada gilirannya akan berpengaruh pada:
1. Menambah kekuatan kulit dalam melawan mikroba dan penyakit penyakit mikroba dalam perut.
2. Meminimalisir kemungkinan penyakit-penyakit kulit yang menyebar di
sekujur badan seperti sakit psoriasis —(sakit kulit kronis).
3. Meminimalisir alergi kulit dan membatasi masalah kulit —-berlemak.
4) Mencegah Penyakit Asam Urat
Penyakit asam urat (gout) yang sering dijuluki “penyakit orang kaya”,
disebabkan karena kelebihan makanan yang banyak mengandung asam urat
(hati, otak, jeroan, sarden, remis, angsa, alkohol, makanan yang
diawetkan dalam kaleng, kacang-kacangan, emping, kembang kol, bayam,
asparagus). Terlalu banyak makan makanan yang banyak mengandung asam
urat tersebut akan menyebabkan kelebihan asam urat (uric acid) dan
menumpuk di persendian, khususnya pada persendian jari-jari besar di
kaki. Juga jika kelebihan makan daging yang mengandung asam urat, tubuh
tidak bisa mengurai berbagai protein yang ada dalam daging, akibatnya
asam urat akan menumpuk di persendian. Dan ketika persendian terkena
penyakit “asam urat” (gout), maka ia akan membengkak dan memerah dan
disertai nyeri yang luar biasa.
Terkadang kadar asam urat berlebih dalam darah, kemudian ia mengendap di
ginjal dan akhirnya mengkristal di dalam ginjal dan akan menjadi batu
ginjal. Dengan mengurangi porsi makan dapat menyembuhkan penyakit ini.
5) Mengurangi Tertimbunnya Kolesterol
Para profesor yang melakukan penelitian medikal ilmiah ini (mayoritasnya
adalah non-muslim) menegaskan akan manfaatnya puasa, karena puasa bisa
mengurangi lemak dalam tubuh dan pada gilirannya akan menyebabkan
berkurangnya kolesterol. Kelebihan kolesterol dalam tubuh, bisa
menyebabkan penyakit jantung.
6) Menghilangkan Sakit Persendian Tulang
Sakit persendian biasanya akan timbul setelah berlalunya waktu yang
panjang. Dengan bertambahnya usia maka organ-organ tubuh mulai terasa
nyeri dan sakit-sakitan pun akan menyertainya, dan kedua tangan dan kaki
akan mengalami nyeri yang banyak. Penyakit ini terkadang menimpa
manusia pada fase-fase akhir usianya, akan tetapi lebih khusus lagi pada
usia antara 30 s/d 50 tahun. Dan masalah yang sesungguhnya, kedokteran
modern belum mampu menemukan obat atas penyakit ini sampai sekarang.
Akan tetapi percobaan ilmiah yang dilakukan di Rusia menegaskan
bahwasanya puasa bisa menyembuhkan penyakit ini. Dan puasa bisa
mengembalikan atau membersihkan tubuh dari hal-hal yang membahayakan.
Puasa ini dilakukan selama tiga minggu berturut-turut. Pada kondisi
puasa ini, badan manusia akan dibersihkan dari mikroba maupun bakteri
penyebab penyakit. Percobaan ini dilakukan terhadap sejumlah penderita
penyakit tersebut dan ternyata memperoleh hasil yang menakjubkan.
2. Puasa dilihat dari aspek sosial
Puasa selain sebuah ibadah yang ada pada umat islam kepada Allah atau
yang sering kita ketahui yaitu hubungan secara ubudiah, terdapat juga
hubungan muamalah atau hubungan terhadap sesame manusia. Secara muamalah
jika kita melakukan puasa baik sunnah ataupun puasa bulan ramadhan
dapat mengingatkan dan merasakan apa yang dirasakan oleh saudara kita
yang kurang mampu. Didikan belas kasihan terhapa fakir miskin karena
seseorang yang telah merasa sakit dan pedihnya perut kroncongan. Hal
itu akan dapat mengukur kesedihan dan kesusahn orang yang sepanjang masa
merasakan ngilunya perut yang kelaparan karena ketiadaan. Dengan
demikian akan timbul perasaan belaskasihan dan suka menolong fakir
miskin atau sesame
3. Puasa dilihat dari aspek pendidikan
Kita telah mengetahui beberapa aspek yang berkaitan dengan masalah
puasa, baik dari segi kesehatan, maupun social, disamping itu solat
secara filosofis mempunyai aspek pendidikan yang terdapat didalamnya.
Didikan kepercayaan sebagaimana yang sangat menonjol dalam ibadah ini.
Seseorang yang telah sanggup menahan makan dan minum dari harta yang
halal kepunyaannya sendiri, karena ingat perintah Allah, sudah tentu ia
tidak akan meninggalkan segala perintah Allah dan tidak akan berani
melanggar segala laranganNya
DAFTAR PUSTAKA
- Suyitno Harun.Dasar hukum islam. Sinar Pustaka : Yogjakarta.
- http://makalahkomplit.blogspot.com/2012/11/pengertian-asabah.html
- Rasjid, Sulaiman. 2009. Fiqih Islam. Sinar Baru: Bandung.
- Sayyid Sabiq,1978, Fiqih Sunnah, Bandung, al-Ma’arif,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar