Belakangan ini di Indonesia sedang terjadi euphoria bank syariah yang
semakin berkembang dan agak menggeser kedudukan bank umum di mata
masyarakat. Walaupun tentu saja bank umum masih belum dapat dikalahkan
karena kekuatannya yang sudah sangat besar dan terbangun dari lama
tetapi perkembangan bank syariah sudah berjalan dengan sangat pesat.
Sejak 2009 ada sebanyak 6 bank umum syariah, kini jumlahnya sudah
menjadi 11 bank umum syariah. Masyarakat mulai tertarik dengan bank
syariah ini dikarenakan perhitungannya dengan cara bagi hasil dan
landaasan hukumnya yang berdasarkan kepada Al Quran dan Sunnah
sebagaimana hukum Islam. Untuk sebagian masyarakat islam yang tidak
begitu mengerti soal untung rugi dan hal hal yang berhubungan tentang
dunia perbisnisan bank ini, pemilihan bank syariah dirasa lebih aman
dunia akhirat, karena penggunaan bank umum ditakutkan memiliki hukum
riba yang kurang diridhoi di agama islam. Selain itu ternyata tidak
hanya umat islam saja yang mulai beralih ke bank syariah, dunia pun
mulai melirik bank syariah ini ditengah krisis ekonomi dunia ini
dikarenakan keunggulan sistem ekonomi syariah yang berbeda dari sistem
ekonomi konvensional, yaitu dengan perjanjian pasti dan transparan,
karena jika tidak maka perjanjian itu akan batal. Karena menganut sistem
bagi hasil, maka setiap keuntungan yang dihasilkan akan dibagi rata,
sehingga tidak hanya satu pihak yang merasakan keuntungan. Dan begitupun
jika terjadi resiko kerugian, kerugian tersebut dibagi dan ditanggung
bersama sehingga tidak hanya satu pihak yang merasa terpuruk dan beban
bisa lebih ringan ditanggung.
Saya tertarik untuk melakukan penelitian tentang perbandingan dari
fungsi bank pada hakikatnya yaitu penghimpunan dana dan penyaluran dana
antara bank umum dank bank syariah. Dengan menggunakan data dari
Statistik Perbankan Indonesia Januari 2012 yang dikeluarkan oleh BI,
terlihat bagaimana perkembangan jumlah bank umum syariah yang melonjak
dari tahun 2009 ke 2010 dan berbagai macam informasi lainnya.
Dari tabel kegiatan usaha bank syariah dan bank umum yang terdapat
pada data statistik perbankan indonesia periode Januari 2012 didapatkan
data yang dapat disimpulkan seperti ini:
BANK SYARIAH
- Total asset (triliun)
- Januari 2011 : 78,203
- Januari 2012 : 115,296
- DPK (triliun)
- Januari 2011 : 64,022
- Januari 2012 : 96,886
- Pembiayaan (triliun)
- Januari 2011 : 58,062
- Januari 2012 : 82,726
- Modal disetor (triliun)
- Januari 2011 : 5,965
- Januari 2012 : 6,611
BANK UMUM
- Total asset (triliun)
- Januari 2011 : 2.990,729
- Januari 2012 : 3. 598,715
- DPK (triliun)
- Januari 2011 : 2.032,086
- Januari 2012 : 2.742,316
- Kredit (triliun)
- Januari 2011 : 1.746,005
- Januari 2012 : 2.160,215
- Modal disetor (triliun)
- Januari 2011 : 105,894
- Januari 2012 : 112,485
Total Aset
Pada tahun 2011 total asset bank syariah hanya 2,6% dibandingkan
dengan bank umum. Tetapi pada 2012 jumlah perbandingan total assetnya
naik menjadi 3,2%.
Untuk perbandingan antara tahun 2011 dan 2012 total asset dari bank
umum sendiri naik 20,3% sementara total asset dari bank syariah naik
47,4%.
DPK
Pada tahun 2011 DPK syariah hanya 3,1% dibandingkan dengan bank umum.
Tetapi pada 2012 jumlah perbandingan total assetnya naik menjadi 3,5%.
Untuk perbandingan antara tahun 2011 dan 2012 DPK dari bank umum
sendiri naik 38,4% sementara total asset dari bank syariah naik 51,3%.
Kredit / pembiayaan
Jumlah modal disetor yang dilakukan bank syariah pada tahun 2011
adalah sebanyak 74,2% dari total asset. Sementara jumlah modal disetor
yang dilakukan bank umum adalah hanya sebesar 58,4% dari total asetnya.
Tahun 2012 jumlah modal disetor dari bank syariah 71,7% dari total
asset dan jumlah modal disetor yang dilakukan oleh bank umum adalah
sebesar 60%.
Untuk perbandingan antara tahun 2011 dan 2012 kredit dari bank umum
sendiri naik 23,7% sementara pembiayaan dari bank syariah naik 42,4%.
Modal Disetor
Jumlah modal disetor yang dilakukan bank syariah pada tahun 2011
adalah sebanyak 7,6% dari total asset. Sementara jumlah modal disetor
yang dilakukan bank umum adalah hanya sebesar 3,5% dari total asetnya.
Tahun 2012 jumlah modal disetor dari bank syariah 5,7% dari total
asset dan jumlah modal disetor yang dilakukan oleh bank umum adalah
sebesar 3,1%.
Jika dibandingkan soal total asset antara bank umum dan bank syariah
tentu saja bank syariah kalah jauh, secara jumlah total asetnya bank
syariah belum pernah bahkan sampai menyentuh 5% dari bank umum selama
satu tahun belakangan, tetapi yang bisa dilihat adalah bagaimana
pengabdian yang bank syariah lakukan dengan modal asset minim itu, bisa
dilihat pada point kredit / pembiayaan, jumlah kredit disalurkan yang
dilakukan oleh bank umum tidak pernah lebih besar dari pembiayaan untuk
masyarakat yang dilakukan oleh bank syariah. Persenan DPK yang naik juga
lebih besar di bank syariah, ini menunjukkan bahwa kepercayaan
masyarakat terhadap bank syariah sudah cukup baik dan terus berkembang.
Sementara di sisi modal disetor bank syariah juga meiliki proporsi
lebih.
Referensi : www.BI.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar